"Bu Meta—"
"Jangan panggil gue Ibu, gue bukan Emak elo!"
"Mbak Meta—"
"Jangan panggil gue Mbak, karena gue bukan Kakak perempuan elo!" bentak Meta.
Dian langsung diam, menelan ludahnya dengan susah. Dia benar-benar ketakutan. Bersama dengan Meta di sini, dicengkeram kerahnya sampai dia tak menapaki lantai seperti ini, seolah dia sedang diterkam singa lamar di tengah rimba yang dia tak tahu harus berbuat apa selain mengetahui dirinya jika akan mati. Ya, itulah yang dia rasakan sekarang. hidupnya akan berakhir dengan sangat menyakitkan.