Meta, Kinan, dan Mbak Tanti sudah berada di depan kontrakan. Dengan Kinan sebagai pengemudi utama karena baik Mbak Tanti dan Meta benar-benar tidak bisa untuk diandalkan sama sekali.
Namun mereka agaknya cukup kaget dengan keadaan yang ada. Lampu di kontrakan itu menyala, dan pintu pun tampak terbuka setengah.
Apa yang terjadi sekarang? Itulah yang ada di otak Meta. Dia takut jika ada perampok yang masuk ke kontrakannya itu.
Sementara Mbak Tanti dan Kinan tampak saling sikut. Keduanya mengulum senyum melihat hal itu.
"Ini ada apa? Kenapa kontrakan lampunya udah nyala? Kenapa pintunya juga kebuka kayak gini?"
"Ya mana gue tahu, Met. Soalnya seinget gue, gue keluar semuanya juga mati itu lampu. Dan pintu jug ague tutup rapet, gue kunci malah," jawab Mbak Tanti. Dia kembali mengulum senyum, kemudian menyikut-nyikut lengan Kinan. Keduanya agaknya sangat bahagia melihat ekspresi horror oleh Meta.