Sesampainya di kontrakan, Yoga langsung membopong Meta masuk ke dalam kamarnya. Mengunci pintu dengan tak sabaran kemudian mencumbu bibir Meta. Dia sangat rindu bibir manis. Menyesap leher jenjang Meta sembari melepas kancing demi kancing pakaian milik Meta. Menekan tengkuk wanitanya, dan menuntun wanitanya menuju ranjang.
Namun belum sempat Yoga melepas rok kerja Meta, wanitanya itu tiba-tiba lemas, kemudian terkapar tak sadarkan diri.
Yoga menarik dirinya, melihat wanitanya tampak menutup matanya erat-erat. Dia langsung panik, bagaimana bisa Meta pingsan? Apa dia telah melakukan sebuah kesalahan?
"Tita, kamu kenapa, Sayang? Tita...," mulut Yoga tercekat saat ia tahu jika dada Meta tampak bekas memar-memar. Kemudian, dia memiringkan tubuh telanjang Meta, mata Yoga lagi-lagi dibuat melotot melihat punggung wanitanya tampak memar, dan membengkak.