Hardi yang merasa kalau Yoga sudah keterlaluan dengan ucapannya hanya bisa menarik ujung kemeja Yoga. Tapi Yoga seolah tak peduli, rahangnya sudah mengeras, matanya tampak dingin dan tajam memandang Sri yang sudah memandangnya dengan tatapan yang tak kalah tajamnya pula.
"Inikah keluarga dari pihak calon mempelai wanita? Ck! Tidak calon mempelainya dan tidak keluarganya sama saja. Sama-sama memiliki mulut pedas dan kalau bicara suka tidak memikirkan perasaan orang lain."
"Mungkin kamu tidak pernah merasakan bangku sekolah, sehingga tidak bisa membedakan mana yang pertama kali merusak dan mana yang merasa teraniaya."
Hardi ingin menarik tubuh Yoga lagi tapi di sisi lain, simboknya Aidan sudah datang. Kemudian dia memukul tangan Sri dengan keras membuat Sri memandang simboknya dengan mimik wajah kesal luar biasanya itu.