"Sri, Bulik mohon tenangkan hatimu. Jangan histeris seperti ini. ini semua tidak baik, Sri!" kata buliknya kemudian. Untuk kemudian dia menghela napas panjang, sementara mabkyunya Aidan tidak peduli. Dia masih menangis kemudian dia menurunkan anaknya dan membiarkan anaknya untuk memeluk simbahnya karena merasa takut sebab emaknya menangis. "Kamu bilang kamu mau mekupakannya, kamu bilang kamu akan ikhlas dan kamu akan rela. Membuka lembaran baru dengan tidak mengingat sosok yang sudah menyakitimu itu. tapi nyatanya apa, Sri? Kamu belum ikhlas, kamu belum rela dan kamu enggan untuk melepaskan mereka. terus apa yang akan kamu lakukan setelah ini? kamu hanya akan merugikan dirimu sendiri. Kamu akan membusuk dengan caramu sendiri sementara mantan suamimu yang tidak bertanggung jawab itu telah bahagia bersama dengan janda itu,"