Aidan tampak menghela napas panjang, kemudian dia mengusap keningnya yang basah karena keringat. Dia menggayuh sepeda, sebab tidak mungkin sekali dia pulang semalam ini sambil berjalan kaki. Sudah cukup malam dan tidak ada orang sama sekali, bagaimana dia cukup berani berjalan kaki di tengah malam itu. Dengan berbekal sepeda yang dipinjam dari Maman dia langsung membawanya segera pulang.
Setelah itu dia menaruh sepedanya Maman di pagar rumah, dia tampak mengerutkan kening saat melihat lampu rumahnya yang masih menyala dengan sempurna.
Bagaimana bisa? Padahal, biasanya pukul 20.00 malam lampu pasti ada beberapa yang sudah dipadamkan. Keponakannya tidak suka lampu terang, terlebih kalau malam seperti ini. Karena kalau terang dia akan merasa setiap hari siang dan tidak mau tidur. Atau kadabg-kadang dia sering mengatakan hal-hal aneh saat lampu terang seperti itu.