"Ini adalah Mbak Lintang, Mbakyu. Dia adalah teman Mas Aidan sewaktu di Jakarta. Dia datang kesini untuk mengunjungi Mas Aidan," kata emaknya Udin.
Wajah Lintang langsung merah padam, entah kenapa dia merasa grogi. Hanya berkenalan dengan orang kampung saja membuat keringatnya kerkucur dengan sangat deras.
"Lho, ini kawannya Aidan toh?" tanya simboknya Aidan. Dia berjalan mendekati Lintang, membuat Lintang tampak bergerak-gerak dengan gelisah.
"I… iya, Bu. Namaku Lintang," kata Lintang pada akhirnya. Suaranya terasa tersangkut di tenggorokan, dan Lintang tak tahu kenapa dia bisa seperti itu.
"Saya simboknya Aidan. Itu rumah kami. Lalu kenapa kamu berada di rumah adikku?" tanyanya lagi.