Kinan langsung menyenggol lengan Hardi, saat ia melihat Meta bungkam sambil beranjak dari tempat duduknya. Pergi ke arah jendela sambil menghela napas panjang. Memandang ke arah luar kemudian matanya terpaku pada sosok yang tengah berdiri di luar pagar kontrakannya.
Yoga? Itu Yoga, kan? Yang berdiri di depan kontrakannya itu Yoga, kan? Meta mengucek-kucek matanya, sekadar memastikan jika penglihatannya itu normal. Jika dia tak salah lihat. Dan setelah berkali-kali dia mengucek matanya, ternyata benar. Yang berdiri tepat di depan kontrakannya itu adalah Yoga.
Meta hendak memalingkan wajahnya, tapi Kinan sudah berdiri tepat di belakangnya membuat Meta kaget bukan main. Kemudian, mata Meta melirik ke arah jendela. Dia tak ingin Kinan tahu kalau Yoga sedang ada di sini. Sedang ada di luar kontrakannya.