Lintang tampak merebahkan tubuhnya di atas ranjang, kepalanya yang berdarah karena benturan dengan Meta yang sekuat itu entah kenapa tak terasa sakit untuknya. Dia tak merasa apa-apa, tubuhnya terasa mati rasa. Dia benar-benar tak tahu sekarang harus berbuat apa. Di sisi lain dia masih ingin berada di apartemen Yoga, di sisi lain semua yang ia lakukan selama ini telah terbongkar oleh om dan tantenya. Dia sama sekali tidak bisa haryus berbuat apa untuk sekarang. Karena bagaimanapun juga, yang mempertahankan dia ada di sini adalah om dan tantenya itu. Padahal dia cukup bermuka tebal untuk tidak pergi dari apartemen ini.
"Lintang," suara panggilan itu membuat Lintang menoleh. Dia bahkan belum memakai apa pun, selain mengenakan selimutnya untuk menutupi rasa dingin dari AC yang menyala.