"Lo nyari Yoga? Mau ke sana buat apa?" tanya Lintang. Hardi tampak menggaruk tengkiknya, kemudian dia memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.
"Gue nyari Yoga mau minta tanda tangan penting ini, tapi dia malah balik ke apartemen niatnya mau nyusulin Meta. Tapi di apartemen sepi, mana ini dokumen harus gue kirimin hari ini lagi, dan gue sedang banyak kerjaan. Bingung," keluh Hardi.
Lintang tampak mengulum senyum, sebuah rencana jahat mulai tersusun sangat sempurna di otaknya.
"Sini, biar gue yang anterin, mumpung gue juga butuh tanda tangan Yoga," tawar Lintang.
"Oke, silakan. Ini ambil aja, jangan lama-lama ya, soalnya gue bener-bener butuh banget dokumen ini," kata Hardi kemudian.
Lintang mengangguk, kemudian dia membawa dokumen itu ikut serta bersamanya, dengan senyum menyeringai Hardi melihat kepergian Lintang.
Misi dua… selesai.
