Gunawan tampak berjalan menuju kebun, dia melihat menantunya tampak duduk di sana sambil menunduk. Tiga bayinya dia biarkan bermain, sementara isakan itu lolos begitu saja dari mulutnya. Gunawan tahu saat ini menantunya sedang bersedih, dengan keadaan apa pun, menyudutkan adalah hal yang kurang tepat jika itu tanpa bukti.
Untuk kemudian, Gunawan menghela napas panjang, memasang wajah ceria seolah tak terjadi apa-apa kemudian dia duduk di samping menantunya.
"Cucu-cucu Opa sedang apa ini? Berjemur sambil menghirup banyak oksigen ya, Sayang? Main ya?" tanya Gunawan kepada cucu-cucunya.
Rayan langsung berjalan dan memeluk opanya, kemudian memeluk opanya dengan erat. Telunjuk mungilnya dia tunjukkan kepada mamanya, kemudian Rayan tampak ingin menangis.
"Mama anis, Opa. Mama anis," katanya. Seolah ingin mengatakan jika mamanya sedang menangis.