Lintang memandang Aidan dengan tatapan bingungnya, kemudian Aidan mencium bibir Lintang. Dengan rasa grogi, panas dingin, dan lain sebagainya dia mencoba untuk menyalurkan semua kepandaiannya yang dia bisa bersama dengan Anne dulu.
"Gimana? lebih enak sama orang kan? kalau sama orang kamu minta apa saja aku akan nurut," ucapnya lagi.
Lintang kemudian mengangguk, keduanya bercinta di atas sofa. Tak lama setelah itu, Lintang memutuskan untuk kembali ke apartemen. Dia tidak mau kalau si empunya apartemen ini tahu kalau dia di sini melakukan hal tak senonoh di sini. Aidan tampak menyenderkan tubuhnya di pintu. Tak seperti dengan Anne yang dia merasa diperkosa, dengan Lintang dia benar-benar merasa bahagia sekali sekarang. Dia merasa rileks dan nyaman.
"Y… yaudah…," kata Lintang, wajahnya merah padam sambil menundukkan wajahnya malu. "Nanti malem lo ke kamar gue ya? Gue pengen… nanti malem ama elo," lanjutnya kemudian.