"Kamu juga ingat nggak, waktu kamu mabuk terus kita melakukan itu untuk yang pertama kali. Aku bahkan nggak keberatan buat jadi partner seks kamu asalkan aku bisa deket sama kamu. Meski kamu sering marah atau apa pun itu. Karenaa pertama ngelihat kamu aku udah mastiin dalam hati aku cinta kamu, dan aku akan mendapatkanmu apa pun yang terjadi. Pada akhirnya doaku dikabulkan oleh Tuhan, aku benar-benar mendapatkamu. Sebuah berkat bisa memiliki wanita seperti kamu, Kinan. Aku mencintaimu,"
Kinan masih diam, dia tampak memandang ke langit. Dia paling benci Hardi, dan yang paling membuat dia benci adalah, kenapa dia sampai sesakit ini. setiap kenangan manis yang ia alami bersama Hardi, semakin pula dia merasakan rasa sakit yang mendalam. Dia benci, dia benci Hardi. Dia juga benci dirinya sendiri.
