"Tapi jujur, nggak ada niatan sama sekali buat gue jahat ama elo. Apalagi kalau lo berpikir Kinan bakal jadi semarah ini ke elo adalah karena gue sengaja. Enggak, enggak sama sekali. Karena gue tahu kalau dia marahnya ke gue pasti yang lainnya nggak akan kena juga. Tapi siapa sangka, lo malah kena amuk dia juga. Maaf, Dan. Dan terimakasih lo udah nunjukin gue di mana Kinan. Ya, meski lo pikir kalau gue ini adalah laki-laki paling berengsek di dunia. Tapi ketahuilah, semuanya nggak seperti yang elo pikirkan sekarang,"
Aidan tampak mengangkat kepalanya, kemudian dia menghela napas panjang. Dia bahkan jadi bingung, merasa di tengah-tengah hubungan suami istri ini adalah hal yang tidak mudah sama sekali.
Lalu dia mengulurkan tangannya tepat di depan Hardi. "Berdirilah, Mas. Kita bicara di depan perkebunan saja. Tidak baik kalau Mas Hardi masih di sini seperti ini. Nanti kesannya ada apa-apa lagi di penginapan ini.