"Kalau gitu gue pamit dulu, ya, Dan. Udah waktunya gue balik, takutnya nggak keburu. Kemaleman ntar jadinya repot. Kalau gue tersesat lagi kayak kemarin gimana? Kan lo nggak ada. Bisa- bisa gue dimakan singa hutan beneran di sana," celetuk Hardi. Aidan tampak terkekeh mendengar ucapan Hardi itu.
"Bisa aja Mas Hardi ini. Ya sudah, hati-hati ya, Mas. Nanti kalau sudah di Jakarta kabar-kabari. Kalau tersesat atau gimana juga langsung hubungi. Saya akan segera datang."
"Ya kalau ada sinyal. Di gunung gini sinyal suka ilang, Dan,"
"Oh benar juga ya Mas."
Aidan lantas berjalan keluar dari penginapan, dia mengekori langkah Hardi sampai Hardi berada di parkiran masuk ke dalam mobil kemudian dia melambaikan tangannya kepada Aidan.
"Gue cabut, lo jangan nangis ya!" kata Hardi. Entah kenapa dia merasa begitu dekat dengan Aidan. Padahal dia dan Aidan belum sampai 24 jam bertemu.