Hardi kini sedang duduk melamun, dia bahkan tak tahu harus berbuat apa sekarang. Dia sengaja duduk di dalam gudang perusahaan sejak sedari pagi. Atau bahkan… sejak sedari dia pulang dari rumah sakit.
Sudah berapa kaleng bir yang sudah ia habiskan, tapi kesadarannya benar-benar tidak bisa hilang hanya untuk sesaat. Dia ingin sekejab saja untuk melupakan semua masalahnya dengan Kinan. Agar setidaknya, dia bisa bernapas untuk sesaat. Tapi, kenapa sekarang kesadarannya menjadi sebodoh ini? Dia bahkan tak merasa lupa dengan masalah itu, dan itu benar-benar sangat frustasi untuk hal itu.
"Sial!" umpat Hardi untuk beberapa kali. Dia langsung mencengkeram kaleng yang ada di tangannya. Sehingga, busa dari bir yang ada di kaleng itu meluap dengan sangat nyata.