"Ya sudah kalau memang keputusan kalian seperti itu. Tetap temani Hardi. Selesai rapat, aku akan menyusul. Dan awas, jaga jarak, dan tetap fokus. Jangan melirik laki-laki lain selain aku!"
Meta langsung nyengir, membaca pesan dari suaminya itu. Untuk kemudian dia memasukkan kembali ponselnya. Dia mengerutkan kening, karena dia dan Hardi sudah mengelilingi tempat ini sampai ketiga kalinya.
"Di, elo nggak salah jalan? Kita udah muter-muter di sini tiga kali loh," kata Meta mengingatkan. Hardi langsung menghentikan langkahnya. Dia lalu memandang Meta dengan mimik wajah pucetnya.
"Gue nggak berani buat berhenti. Dan udah nggak ad ataman lagi yang bisa susuri. Apakah kita harus berhenti? Kemudian kita masuk ke dalam rumah sakit? Dan menyusuri setiap kamar-kamar yang ada di sana?"