Setelah kembali ke apartemen, Hardi langsung berlari sekuat tenaga menuju kamarnya. Dan istrinya, agaknya sudah mendingan. Dia sedang duduk di ranjang, sambil main-main dengan ponselnya. Membuat Hardi, langsung menyambar tangan Kinan dan menciuminya dengan penuh cinta.
"Istriku yang cantik, yang baik, yang sempurna, yang selalu aku cinta. Muach! Muach! Muach!" semangat Hardi. Tapi, Kinan langsung menarik tangannya yang hampir dicium lagi oleh suaminya, kemudian dia mengusap punggung tangannya.
"Ngapain sih kamu! Ih, ngeselin deh!" marah Kinan. Yang agaknya menjadi ribuan kali lebih galak dari pada kucing betina yang baru saja beranak pinak.
"Kan dicium suami, masak gitu?"
"Kan biasa aja, nggak usah lebay. Mana wedang jaheku?" tanya Kinan lagi.
"Mualnya udah mendingan belum?" tanya Hardi. Yang mengabaikan pertanyaan dari Kinan sebelumnya.