Sore ini agaknya Meta terus menguap beberapa kali. Sambil memberi ASI kepada Raja dan menonton TV, dia terus menguap. Sama seperti seorang Ibu pada umumnya, Meta hanya engenakan daster dengan kancing di depan, agar setidaknya dia mudah untuk menyusui bayi-bayinya. Tapi, bukan hal itu yang agaknya membuat dia terus menguap sekarang. Akan tetapi karena dia tak cukup waktu untuk istirahat meski ada banyak orang di apartemen yang selalu menawarkan bantuan mengurus tiga bayinya. Terlebih Rayan sekarang, jangankan hendak memegang sesuatu, dia beranjak sebentar dari pandangan putranya itu pun, putranya langsung menangis histeris.
Dia pergi mandi, bahkan belum sempat memberi sabun kepada tubuhnya, Rayan sudah menangis memanggilnya. Dia pergi buang air besar bahkan baru masuk, Rayan sudah menangisi dan memanggilnya. Sambil mengetuk-ngetuk pintu, dan menangis histeris. Seolah dirinya telah menghilang dari muka bumi ini.