"Maaf, Tuan Prayoga Mahardika. Meski aku sangat menginginkannya. Tapi, hatiku cukup waras untuk tidak melakukannya," kini Meta tampak membelai dada bidang Yoga, dan memainkan jemarinya di sana. Kemudian dia menempelkan tubuhnya dengan sempurna dengan Yoga, menciumi dada bidang Yoga, sampai Yoga memejamkan matanya. Kedua tangannya ingin sekali mencengkeram Meta, dan dia bisa saja memaksa Meta untuk melayaninya. Tapi tidak, dia tidak ingin istrinya melakukannya dengan rasa terpaksa, karena yang diingkan Yoga adalah, mereka melakukannya atas dasar cinta sama cinta.
Setelah Meta mencumbu dada bidang Yoga, dia langsung menjauhkan dirinya. Matanya memandang Yoga dengan tatapan tajamnya. Mengulum senyum dan mengenakan handuknya dengan sempurna.
