Keduanya lantas bergegas pergi. Diam-diam mengikuti langkah Bayu yang terburu. Langkah itu benar-benar sangat mencurigakan. Sebab sesekali dia melihat ke belakang seolah ketakutan.
"Sadar nggak sih dia kalau kita ikutin kayak gini?" tanya Hardi pada akhirnya.
"Enggak, sst! Diem!" kata Fabian kemudian.
Untuk akhirnya, Bayu berhenti di sebuah rumah, dan membuka kunci rumah itu. Hardi dan Fabian agaknya memandang curiga, keduanya agaknya kompak. Mengendap-endap ke sisi kanan dan kiri secara bersamaan. Keduanya harus benar-benar hati-hati, sebab kalau tidak, mereka akan ketahuan dan itu tidak akan bagus sama sekali.
"Di, coba lo naik!" kata Fabian, menggunakan suatu alat untuk menghubungkan percakapan mereka.
"Naik, dari sisi sana! Gue ngerasa aneh banget, seperti ada sesuatu yang dia sembunyikan! Buruan, Hardi! Sebelum dia masuk ke dalam!" sentak Fabian terburu.