Hari ini, agaknya Andrew sibuk dengan beberapa kartu miliknya. Sambil menunggu seseorang yang kata Paul bisa memberikannya sedikit jalan keluar. Dia melihat beberapa kartu yang ada di atas meja, untuk kemudian dia menancapkan pisau pada kartu itu.
Dia tampak menyeringai, untuk kemudian memandang pada pintu yang kini terbuka. Sepasang kaki jenjang bercelanakan jeans melangkah mendekat. Tubuhnya agak ramping, warna kulitnya kecokelatan. Rambutnya yang hitam legam tampak rapi disisir ke belakang. Mata sayunya memandang Andrew, kemudian dia tersenyum. Berjalan mendekati Andrew, lalu kemudian dia menyodorkan tangannya.
"Dion,"
"Andrew, silakan duduk," kata Andrew mempersilakan duduk.
Dion tampak tersenyum, kemudian dia mengangguk. Melepas kancing jasnya, kemudian dia duduk. Menatap Paul dengan senyuman tipis, kemudian kembali memandang Andrew yang sudah bertopang dagu memandang padanya.