Meta agaknya mendengus mendengar penolakan sahabatnya secara bertubi-tubi itu. Bagaimana mungkin, sahabatnya lebih mementingkan shopping, dan perawatan, dari pada keselamatan nyawanya sendiri. Apa dia pikir, kalau dia mati dia masih akan bisa shopping dan perawatan?
"Gini ya gue tanya ke elo. Sebenernya yang lo prioritasin itu gila belanja ama perawatan badan lo yang mahal itu, atau keselamatan elo? Emangnya lo pikir kalau lo diculik, terus wajah mahal lo dihancurin, dada mahal lo diapa-apain sampai meletus, elo masih bisa mikirin belanja dan perawatan? Enggak kan? Dan yang lebih parahnya lagi nih, kalau seumpama elo mati, elo masih bisa belanja dan perawatan? Nggak bisa kan? Segalanya emang butuh uang, dan kegilaan belanja elo emang menurut lo penting. Tapi, semuanya nggak ada artinya kalau elo udah mati," kata Meta pada akhirnya.