"Tita…," lirih Yoga. Meta yang sedari tadi terus mencium tangan suaminya itu pun tampak mendongak. Saat melihat suaminya mulai membuka mata dan menyebut namanya. Sebuah senyum tersungging di kedua sudut bibirnya, tapi berbeda berbanding dengan Meta. Meta langsung memeluk tubuh suaminya dengan erat. Sampai membuat Yoga terbatuk-batuk karenanya. Air mata Meta kembali terpecah, Meta tak akan pernah bisa membayangkan, jika takut kehilangan akan semengerikan ini. dan dia tak mau merasakan ini lagi. Dia tak mau ketakutan seperti ini, dia tidak mau suaminya kenapa-napa. "Jangan menangis, aku tidak mau kamu menangis karenaku," Yoga berusaha untuk menenangkan istrinya. Tangannya terus mengelus lembut rambut panjang istrinya.