"Ayah, Bunda...." Meta hendak berdiri, tapi langsung ditahan oleh kedua mertuanya itu.
"Sayang, kamu lagi hamil besar. Jadi, duduk saja…," ucap bundanya. Meta pun mengangguk dengan senyuman simpul. "Gimana kehamilan pertamamu ini? Semuanya baik-baik saja, kan? Bunda beberapa kali merengek pada ayahmu buat ke sini menjenguk, tapi ayahmu ada kerjaan terus di kampusnya. Dan sekarang akhirnya baru sempat selama berbulan-bulan," gerutu Mirna.
"Memangnya kamu pikir, suamimu ini seperti anakmu apa, Bun. Yang ngurus pekerjaannya sendiri. Anakmu tanya, meski dia ngurus perusahaannya sendiri pun tidak akan asal pergi ke mana-mana dan lepas tanggung jawab. Apalagi Ayah, yang kerja ikut orang. Ngurus mahasiswa dan semua-muanya, riwa-riwi kesana-kemari. Bunda juga, salah sendiri kemana-mana harus sama Ayah. Ya, risiko, kalau jarang bertemu dengan anak dan menantu," kata Gunawan panjang lebar.