"Elo marah?" tanya Becca, dia kemudian memandang Fabian dengan perasaan penasaran luar biasa. "Kenapa coba elo marah, Bi? Elo cemburu? Jangan-jangan elo jatuh cinta lagi ama gue?" selidik Becca.
Wajah Fabian langsung berubah pucat pasi, degub jantungnya tiba-tiba mulai merasa aneh, dia seperti terserang asma, sehingga pasokan oksigen ke jantungnya berkurang, sehingga mengakibatkan tangan dan tubuhnya panas dingin dengan mendadak. Dia jatuh cinta dengan Becca?
"Gue jatuh cinta sama elo?" kata Fabian, dengan senyum hambar dan sulit untuk diartikan. "Mana mungkin gue jatuh cinta sama elo, Becca. Lo kan tahu sendiri, kalau gue ini sahabat elo. Dan elo tahu juga, kalau gue akan jadi pelindung lo, kalau lo dideketin cowok nggak bener ama elo."
Becca memutar bola matanya dengan jenggah, untuk kemudian dia melipat kedua tangannya di dada.