Sore ini, Sisi sudah mengambil cemilan dari pihak penginapan. Rencananya dia akan memberikannya kepada Pak Cipto setelah semua usahanya tadi gagal. Sambil mengulum senyum, Sisi mengetuk pintu kamar Pak Cipto. Tapi beberapa kali dia mencoba mengetuk pintu itu, beberapa kali juga pintu itu tak terbuka.
Apakah Pak Cipto sudah tahu jika itu dirinya? Mengingat, sudah sedari pagi sampai detik ini dia terus berusaha untuk mendekat ke Pak Cipto dengan berbagai hal. Bahkan sampai Pak Cipto tampak ketakutan?
Tapi, Sisi tak merasa melakukan salah. Sisi ingin memberikan perhatian kepada Pak Cipto, dengan memberikan cemilan ini kepadanya. Agar setidaknya, Pak Cipto merasa kalau dia benar-benar tulus terhadap Pak Cipto.
"Pak Cipto! Pak Cipto! Pak Cipto! Pak Cipto!" teriak Sisi, sambil terus mengetuki pintu itu semakin keras dan cepat.