Kinan pun mengangguk menjawabi ucapan Meta, kemudian dia kembali memeluk tubuh sahabatnya itu.
"Setelah pernikahan gue, gentian nungguin lahirannya anak Becca. Abis itu nungguin lahirannya keponakan gue. Gue udah nggak sabar, gimana lucu wajah keponakan kembar gue, deh. Kalau cowok pasti cakep kayak bokapnya. Tapi kalau cowok, bakal jadi putra mahkota dong ya. Anak bos besar, dan punya wajah tampan, idaman semua cewek," kata Kinan menggoda sahabatnya.
Meta pun mengulum senyum mendengar hal itu, kemudian dia menghela napas panjang. "Gue malah pengennya satu cewek, satu cowok. Biar lengkap gitu, soalnya udah ada Rayan juga kan. Jadi harus ada ceweknya satu biar rame."
"Iya deh, iya. Tapi tetep terserah Tuhan. Masak elo maksa ama Tuhan buat dapet kembar cewek-cowok!"
"Kalau nggak dapet, coba lagi,"
"Nggak dapet lagi?"
"Coba lagi," kata Meta dengan senyuman lebarnya.