Pagi ini, Meta tampak mengerjapkan matanya. Tangannya terasa berat seolah tertimpa sesuatu. Saat tahu di sisi kananya ada Yoga yang tampak terlelap pun semua rasa yang ada di dalam dadanya mulai berkecamuk dengan begitu nyata. Dia benci Yoga, tapi dia juga mencintainya. Yoga sangat kasar, tapi dia juga tahu kalau Yoga salah paham. Tapi kenapa, dari semua logika yang berusaha ia untuk terapkan selalu saja membuat Meta sedih. Bagaimana bisa Yoga tak mempercayainya? Dan dia malah mempercayai sebuah video yang bahkan belum tentu kebenarannya? Meta benar-benar tak habis pikir. Namun, jika di lihat dari video itu pun Meta agaknya paham. Siapa yang tak marah melihatnya begitu agresif dengan Hardi. Sesuatu yang benar-benar menjijikkan di luar nalar manusia. Bahkan semesum-mesumnya dia, tak pernah sedikit pun dia berpikir untuk bercumbu dengan Hardi.