Malam ini, agaknya Mbak Tanti, Mbak Hesti, dan Kinan tidak bisa tidur. Ketiganya sama-sama tidur di kamar Meta, dengan mata terbuka mereka. Perasaan mereka tampak campur aduk terlebih itu Kinan. Dia benar-benar khawatir tentang sahabatnya, di mana dia sekarang? Dicari ke mana pun Meta tak ketemu, dan itu benar-benar membuat Kinan sedih.
"Gue nggak bisa maafin diri gue sendiri kalau sampai Meta nggak ketemu, Mbak," lirih Kinan. Air matanya sudah menetes, dan entah sudah berapa kali hari ini. "Biasanya tempat dia ngeluarin keluh kesahnya ama kita. Beberapa hari terakhir dia tampak sangat murung, dia jadi pendiam, terlebih kita seolah nggak peduli tentang memar-memar di tubuhnya. Ditambah kelakuan Hardi. Pasti dia merasa bersalah ama gue."