Hardi dan Kinan kini duduk di restoran sebelah perusahaan Yoga, keduanya tampak saling diam dan saling tatap untuk waktu yang cukup lama. Sebelum kemudian, Hardi menghela napas, dan mulai menggenggam tangan calon istrinya.
"Sayang, entah kamu mau memafkan aku atau enggak. Tapi, aku ingin jujur sama kamu. Rencananya, aku ingin mengatakan kepadamu tadi malam. Tapi, kamu sudah panik dulu dengan luka yang aku dapatkan."
"Jadi, katakana ama aku. Ada apa? Apa ada hubungannya ama Meta dan Pak Yoga?" selidik Kinan. Hardi pun menganggukkan kepalanya. Kemudian dia tampak memasang senyum hambar ke arah Kinan.
"Kamu masih ingat ama kejadian di pesta pernikahan Fabian dan Becca, kan? Yang Meta dicekokin minuman keras sama seseorang. Dan di sana aku mencoba menghubungi Yoga, tapi nggak bisa. Jadi aku memutuskan untuk mengejar sosok yang membawa Meta itu sendiri," Hardi diam, dia kemudian melirik kea rah Kinan yang memandang ke arahnya dengan sangat serius.