Kinan langsung memeluk sahabatnya, dia bahkan tidak bisa membayangkan jika hal seperti ini akan terjadi kepada sahabatnya.
"Lo harus kuat,"
"Dunia gue rasanya udah hancur, Kin. Seorang perempuan bisa dikatakan sempurna kalau dia mampu memberikan anak untuk suaminya. Tapi, apa gue bisa?"
"Lo salah, Met, elo salah. Seorang perempuan bisa dikatakan sempurna kalau dia mampu berjuang melawan keraguan pada dirinya sendiri. Dan gue yakin, elo pasti bisa," Kinan menyemangati. Meta langsung mengangguk kuat-kuat sambil tersenyum tipis.
"Lagian, seorang Yoga kayaknya udah nggak bisa pindah ke lain hati, jadi lo nggak perlu sok khawatir kalau suami lo bakal pergi," celetuk Becca.
Kinan tampak mengerutkan keningnya, cewek di depannya ini benar-benar, ucapannya mana ada yang beres? Selalu berkata ketus dan pedas dan itu benar-benar membuat telinga Kinan panas.