Angin berembus terasa sangat lembut, bahkan tampak begitu dingin saat menyentuh pipi Meta. Ya, seperti itulah penuturan Dion yang ia dengar sekarang, tampak sangat tak nyata, dan begitu dingin di hatinya. Apa yang Dion katakan tadi? Yoga telah membeli restoran yang ada di sebelah perusahaannya? Apakah Dion sedang mabuk sekarang? Ataukah sandiwara apa yang sedang Dion lakukan agar suaminya tampak buruk di matanya? Atau jangan-jangan, Dion sedang salah paham tentang satu hal.
"Apa yang lo katakan, Dion? Apa lo mabuk? Atau lo ngelindur? Jangan bercanda dengan hal yang bukan untuk bercandaan, ini bener-bener nggak lucu!" dengus Meta yang mulai tersulut emosi. Sesekali, dia tampak menyelipkan anak rambut ke belakang telinga, untuk kemudian dia memalingkan wajahnya dari Dion.
Tapi laki-laki itu, seolah menjadi pejuang tangguh, yang tak merasa gentar bahkan menyerah dari fakta yang telah dia katakana tadi.