Pagi ini agaknya leher Yoga sedikit kaku, dia membuka mata sembari memijit tengkuknya. Dia melihat Meta sudah tampak rapi dengan seragam kantornya itu. Rambut panjangnya diikat dengan asal, dan dia tampak bersiul senang. Entah, apa yang membuatnya sampai sebahagia itu. Padahal kemarin istrinya masih sangat kesal kepadanya.
"Pagi, Sayang," sapa Yoga. Meta tampak mematung, untuk kemudian dia memutar tubuhnya dengan kaku, memandang ke arah suaminya.
Meta tampak tersenyum hambar, kemudian dia melambaikan tangan ke arah suaminya. Padahal, dia sengaja bangun pagi-pagi sekali, kemudian dia akan berangkat kerja lebih dulu. Karena dia tak mau, jika nanti suaminya tahu apa yang sudah dia lakukan ke wajahnya, dia akan menerima kemarahan dari suaminya.
"P... pagi, S... Sayang," jawabnya ketakutan.
"Jam berapa? Tumben sudah mau berangkat kerja? Aku mandi dulu, ya," kata Yoga lagi, beranjak dari ranjang kemudian dia mendekat ke arah Meta.