Mendengar hal itu, Hardi tak bisa mengatakan apa pun, selain mangap-mangap tak jelas. Bagaimana bisa Yoga menjadi sejahat itu, bagaimana bisa Yoga menyuruhnya memaksa memilih antara Kinan, atau dia yang tetap bekerja di sini setelah menikah?
"Makanya, kamu nggak usah usik bos besar. Masak istrinya mau kerja kamu larang-larang. Sekarang kamu malah dibalik kan, ini perusahaan milik siapa?" bisik Kinan.
"Yoga,"
"Makanya, jadi ya terserah dia mau gimana. Nggak usah protes, apalagi ngebahas aturan perusahaan segala. Lha dia yang punya perusahaan,"
"Kan aku cuma ngingetin, Sayang," kata Hardi seolah ingin membela dirinya sendiri.
Kinan langsung menginjak kaki Hardi, kemudian menyuruh calon suaminya itu melihat ke arah Yoga dan Meta yang sudah sibuk suap-suapan.
"Aku nggak pernah nyangka Pak Yoga yang terkenal tegas, serem, galak, dingin, bisa bucin gitu, ya,"