"Kita harus lari, Met. Elo udah nggak bisa bertahan lagi," lirih Hardi.
Dia langsung menari tangan Meta, menepis beberapa serangan lawan yang ada di depannya. Ujung mata Hardi menangkap, salah seorang yang ada di belakangnya tampak mengambil sebuah pistol. Dengan cepat dia berlari ke arah belakang Meta, kemudian dia memeluk Meta dari belakang dengan erat.
Dooor!!
"Argh!!"
Meta lasung berhenti, tubuhnya menegang saat itu juga, saat mendengar suara jeritan kesakitan Hardi. Kemudian dia membalikkan badannya, memeluk tubuh Hardi yang terkapar tak berdaya. Tidak... tidak... ini tidak mungkin, ini tidak mungkin!