Hardi sudah berada di depan pintu kontrakan karena sedang menunggu Kinan. Setelah pintu itu terbuka, dia tampak terbelalak. Wanitanya tampak sangat sempurna dengan balutan gaun yang dikenakannya. Lagi, Hardi tersenyum, kemudian dia mencium punggung tangan wanitanya dengan sayang.
"Kita bisa pergi sekarang?" tanyanya, Kinan pun mengangguk malu-malu.
Hardi langsung menggamit pinggul Kinan, kemudian dia membukakan pintu mobil untuk Kinan. Untuk kemudian, keduanya langsung melesat pergi di tempat yang telah dipersiapkan.
Sementara di hotel sebagai tempat acara, semuanya sudah berkumpul. Tapi, mereka tak lantas untuk duduk di tempat acara. Karena Hardi ingin memberikan kejutan, sebelum Kinan duduk di kursi yang berada di tengah dan lampu serta semuanya tampak menyala, sebelum itu pula para tamu belum boleh keluar.