Meta masih terperangah tak percaya, sampai sosok seperti Yoga itu melepaskan dekapannya. Duduk sambil mengusap hidungnya yang berdarah karena tonjokkan dari Meta.
Dia bukan setan, karena dia berdarah setelah ditonjok Meta. Setelah Meta sadar akan hal itu, dia langsung mendekat ke arah Yoga, memeriksa barangkali ada yang luka lain selain hidungnya yang berdarah.
"Ga, kamu berdarah! Hidungmu berdarah! Nggak apa-apa, kan?" khawatir Meta, dia mengambil tisu yang ada di tas kemudian membantu Yoga membersihkan darah yang keluar dari hidungnya.
Yoga menggeleng, tatapannya lurus-lurus ke arah Meta sambil mengulum senyum. Jangankan hanya berdarah karena ditonjok Meta. Berdarah setiap hari saja Yoga rela agar mendapatkan perhatian seperti ini oleh kekasihnya.