"Met, ngapain lo di sini?"
Meta langsung terjingkat saat bahunya ditepuk dengan cukup kencang, saat dia menoleh ke arah sumber suara, ternyata di belakangnya sudah ada Kinan, dan Mbak Tanti. Padahal dia pikir, mereka adalah orang jahat yang disebut oleh Fabian.
"Enggak, gue hanya kebetulan lewat. Terus ternyata gue ada di sini, mau nungguin kalian pulang kerja. Eh rupanya ada di sini," jawab Meta sekenanya. Dia kembali mencari keberadaan sosok misterius yang membuntutinya tadi. Tapi, sosok itu telah menghilang bagai di telan bumi. Ya, dia sangat penasaran, saking penasarannya bahkan dia ingin sekali untuk mengetahui siapa sosok tersebut. Namun demikian dia juga tahu, kalau dia harus benar-benar berhati-hati atau nyawanya akan melayang dengan konyol.
Kinan langsung menarik Meta dengan rengkuhan tangannya, membuat Meta kembali terjingkat dan berjalan mundur dengan kuwalahan.
