"Jadi siapa di antara kalian yang akan menjelaskan kepada Bapak, bagaimana bisa Andrew sampai terluka seperti ini? matanya memar dan hidungnya berdarah. Apakah kalian di sekolah tujuannya untuk menjadi preman bukan untuk belajar?" sentak Pak Irawan selaku Guru BP di sekolah Harapan bangsa.
Di sana ada sesorang siswi dan dua orang siswa. Siswa lainnya tampak berdiri sambil menunduk, sambil sesekali menyentuh pipinya yang bengkak, pasti karena gusinya bengkak, akibat dua giginya tadi terlepas dengan sempurna karena bogeman dari Ratu. Sementara siswa lainnya tampak begitu dingin dan tenang, dia hanya bisa menahan napas memandang siswi lainnya yang seolah tidak memiliki rasa bersalah sama sekali.
"Sa—"
"Maaf, Pak Irawan, saya yang telah memukul Andrew tadi,"
Baik Ratu dan Andrew langsung menoleh tidak percaya, saat Rayan mengakui kesalahan Ratu adalah miliknya. Ratu hendak berbicara tapi langsung dipelototi oleh Rayan.