Chereads / ROSE (Hurt RelationShip) / Chapter 10 - Lebih pedih lagi

Chapter 10 - Lebih pedih lagi

Pagi ini cerah, tak ada awan di langit sana. Evelyn menatap keatas lekat-lekat, sebelum akhirnya mobil terhenti di depan gerbang Noah.

Eve mengeratkan genggamannya, tak ada yang perlu di pertunjukan hari ini, jadi biasa saja.

Pesan whatsapp untuk Chelsea

Chelsea Maeda ababil

Eve

Gue dah sampe gerbang, jemput kek!

Beberapa menit menunggu, baru la pesan terbaca, setelah itu notif berbunyi menandakan adanya pesan baru.

Chelsea Maeda ababil

Tunggu dua menit lagi! Intan payung๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†

Eve

Rese lo ababil!๐Ÿ˜ก

Eve mendengus kesal setelah membaca pesan dari Chelsea.

" Apa kata dia? Intan payung? Dia pikir gue Ehsan di kartun upin ipin?" rutuk Evelyn dalam hati, tapi dia tau chelsea hanya bercanda.

Tok tok tok! Jendela mobil Evelyn diketuk-ketuk seseorang, Dia chelsea.

"Woy keluar!" suara Chelsea menganggetkan lamunan Evelyn seketika. Buru-buru Eve keluar dan segera masuk ke Noah.

Keduanya berjalan beriringin di koridor sekolah. Eve tampak baik-baik saja hari ini, seperti biasanya.

"Aduh"

Chelsea menghentikan langkahnya saat mendengar suara yang tak asing lagi. Ya, itu suara Evelyn yang tertinggal dibelakangnya. Terlihat gadis itu terduduk dilantai koridor yang kotor.

"Eve lo gak papa?" Chelsea segera mendekat dan menolong Eve bangkit.

"Iya gak papa!"

Keduanya menatap seseorang yang berdiri di hadapannya. Seseorang yang selalu membuat Evelyn ingin muntah.

"Gimana rasanya? Sakit?" tanya seorang cewek yang tak lain adalah tiffany, senior berkipas pink.

Cewek ini benar-benar keterlaluan. Selalu cari sensasi kampungan yang jelas membuat orang semacam Eve muak melihatnya.

Mungkin lantaran arti nama dari tiffany yang maknanya titisan dewi, jadi seolah-olah dia Ratu disekolah Noah.

Eve tak menghiraukannya dan langsung berlalu begitu saja dari hadapan tiffany, namun tifanny menahannya.

"Lo selain kurang ajar gak tau sopan santun ya?"

Eve masih tetap diam, malas membalasnya karna hari ini moodnya sedang berantakan.

"Lo! Harus nerima hukuman yang pantes karna udah mempermalukan gue dikantin tempo lalu!"

Eve terkekeh mendengar kalimat terakhir tiffany.

"Jayus banget sumpah!" celetuk Evelyn yang seketika itu pula membuat wajah tiffany memerah.

"Cabut yuk" ajak Eve pada seseorang disebelahnya.

Terlalu malas ia meladeni primadona Noah sepagi ini. Lagi pula, ia harus menyalin tugas kelompok dari buku Ellen, kacungnya dikelas.

ruang kelas 11ipsG

"Ellen! tugas gue tulisin dong." pinta Evelyn pada seseorang yang sudah ia anggap seperti kacung sendiri.

namun Chelsea menahannya.

"Tulis sendiri. Udah untung dikasih pinjem!"

Ah, ya begini kalau Chelsea lagi kumat, sok dewasa ngadepin Evelyn sampe-sampe gak boleh Bersikap manja.

Chelsea tau, biasanya jika Eve sudah semanja ini, ada sesuatu yang mengusiknya sampai berlarut-larut.

Setelah Chelsea selesai menyalin tugas dari Ellen, ia pun mengahadapkan wajahnya pada Evelyn.

"Eve!!"

"Hmmm" jawab Eve sambil serius melihat ke lembar buku tugasnya.

" lo kenal sama yang namanya Jasmine?"

"Enggak, Kenapa?" jawab Evelyn sekenanya. masih tanpa melihat kearah Chelsea.

"Kayanya Jasmine itu pacarnya ..-"

"Eve! Ada yang nyari loe di ruang guru!"

Sebuah teriakan menghentikan gerakan tangan Evelyn diatas kertasnya.

Matanya mengarah pada sang pemilik suara tersebut. Suara denis, si ketua kelas.

"Gue?" tanya Evelyn heran. siapa yang mencarinya disekolah?

Denis mengangguk sambil menunjuk kearah luar. Eve masih tak mengerti dibuatnya, dipandang nya wajah Chelsea di sebelahnya, tak ada jawaban.

"Gue ke kantor dulu, lanjut nanti."

ucap Evelyn sambil berjalan meninggalkan ruang kelas.

Chelsea mendengus kesal setelah Evelyn hilang dari pandangannya.

Yah, baru saja ia ingin memberi tahu bahwa Jasmine adalah pacar dari Re. Seseorang yang memiliki julukan hero dari Evelyn.

Ruang guru High School Noah.

"Permisi?" suara Eve menghentikan obrolan para guru. Diantara mereka ada satu orang yang tak berseragam serupa, dan wajah itu tak asing baginya.

"Terima kasih pak, buk, saya pinjam Evelyn sebentar." setelah mendapat persetujuan para guru, seseorang itu keluar sambil menggandeng tangan Evelyn.

Keduanya sampai di parkiran.

"Apa apaan sih lo?" geram Evelyn seraya melepaskan cengkraman itu dengan paksa.

"Eve dengerin gue dulu please."

"gue gak mau" balas Evelyn dengan sewot.

Seseorang itu adalah Keenan, kedatangannya ke Noah bertujuan untuk membujuk Evelyn. Tak ada urusan lain.

"Gue gak mau papa meninggal eve!" Suara Keenan meninggi, dan seketika membuat Evelyn bungkam.

"Apa kata lo? Meninggal?" tanya Evelyn dengan sorotan mata tajam menusuk. "Papa gak akan meninggal meskipun gak nerima donoran dari lo, Ngerti?!"

Keenan menarik nafasnya dengan keras. Rerlalu sulit menjelaskan sesuatu dengan seseorang yang sangat membencinya.

"Apa lo yakin? Bakal ada pendonor yang bisa lo dapetin dalam waktu singkat?" pertanyaan telak ini membuat nafas Evelyn tercekat.

Keenan benar, sebenarnya ia tak yakin akan hal itu. Namun, rasa bencinya pada saudara tirinya ini sangat mendalam, mengalahkan segalanya. Semua itu tentunya berawal dari mama.

"Gue yakin papa masih kuat untuk bertahan dalam waktu yang cukup panjang!" elaknya lagi, membuat kesabaran Keenan benar-benar diuji.

"Evelyn! Berfikir realistis bisa gak sih lo?"

"gua gak bisa! Gue bilang enggak ya, enggak!" tambah eve semakin nyolot. Pandangannya satu, tapi begitu menyimpn kebencian.

Seseorang menghampiri keduanya, dan seketika itu pula adu mulut terhenti.

"Kak Keen?" Suara itu sungguh lembut, dan tanpa sadar, Evelyn ikut menoleh kearah suara lembut tersebut.

"Jasmine?"

"Kak Keen, ngapain disini?" tanya Jasmine lagi, sampai akhirnya Keenan sadar, eve sudah menghilang.

"Evelyn?"

"Siapanya kakak?" tanya Jasmine lagi. Kali ini, ia sedikit curiga.

"Bukan siapa-siapa!" jawab Keenan santay. lagi pula, jika ia mengakui Evelyn sebagai adik tirinya, mungkin eve yang akan melabraknya habis-habisan.

"Tapi, kak Keen kaya abis debat gtu? pacar kakak?"

Keenan menggeleng,"bukan!" jawabnya sambil tersenyum. "hubungan gue sama dia lebih intim dari itu!"

Jasmine hanya ber "ooh" sampai akhirnya permisi untuk balik ke kelas.

Wajah Jasmine tampak murung setelah mendengar penjelasan dari Keenan barusan. Jujur saja, baginya Keenan adalah sosok yang special, mandiri, dan pastinya dewasa akan hal asmara. bahkan alasan ia mencampakkan Rey juga salah satunya adalah Keenan. Namun, sepertinya kali ini Keenan telah membuatnya patah hati.

Apa maksud dari hubungan yang lebih intim?

Mungkinkah Keenan sudah bertunganan dengan Evelyn?

Jasmine mengacak rambutnya yang pirang dengan geram. Kenapa ia merasa sedikit muak, terlebih saat ingat Evelyn sekelas dengannya.

Pesan whatsapp

Tiffany

Jasmine

Gue denger loe pernah ada masalah sama temen kelas gue.

Beberapa menit kemudian, notif pesan baru terdengar.

Tifanny

Maksud loe Evelyn brengsek itu?

Jasmine

Eum, dia sekelas sama gue.

Tiffany.

sampe detik inipun dia selalu bawa masalah. Mau apa lo?

Jasmine

Gue bisa bantu lo ngurus dia.

Tiffany.

Oke! deal๐Ÿ˜

Senyum jasmine merekah manis setelah membuat kesepakatan baru dengan senior yang katanya primadona Noah.