sosok laki-laki itu mendekat kearahku dan Bima, kemudian dia memandang ke arah kami seolah hendak meneliti siapa gerangan yang datang dan berbuat rusuh di tempatnya. kemudian untuk sesaat dia terdiam lalu menampilkan seulas senyum hangat.
gestur tubuhnya benar-benar sangat familiar tapi aku sendiri ndak yakin siapa gerangan orang ini hanya saja aku merasa aku pernah bertemu tapi entah dimana.
"tadi aku mendengar jika ada nama keluarga hendarmoko disebut-sebut di sini siapa gerangan yang berani menyebut nama juragan paling terpandang di negeri ini?" tanya sosok itu yang akhirnya terkesan begitu dingin dan juga tajam.
aku dan saling tukar pandang, antara bingung dia ini siapa atau mungkin dia pemilik dari toko sayur mayur ini.