Mendengar hal itu, Ningrum tampak diam. Kemudian dia memeluk Manis dengan sangat erat. Aku yakin kalau Ningrum tahu, tentang perkara apa yang aku alami dulu. Sampai membuat semuanya kisruh, terlebih tentang hal kotor yang kualami dengan Manis. Semuanya jika dilihat dari sini menjadi benar-benar hal yang sangat menjijikkan, itulah sebabnya aku ndhak mau anakku sampai merasakan hal yang sama.
"Ningrum mengerti, Biung. Ningrum janji Ningrum ndhak akan melakukannya lagi. Sebab Ningrum juga sadar, yang namanya perbuatan maksiat hanya enak di awal saja, menyesalnya ndhak akan pernah sebanding dengan nikmat sesaat itu. Ohya, Biung besok wisuda?" tanyanya kemudian. Manis mengangguk menjawabi pertanyaan itu. "Ningrum ikut?"