Chereads / I DON'T BELIEVE MY DESTINY / Chapter 2 - Pesta Tak di Inginkan

Chapter 2 - Pesta Tak di Inginkan

" Kita harus menyembunyikan anak ini.. dari semua wartawan"

" Tapi.. apa salah nya anak ku Senwu" Senwu , sebutan untuk penerus ke lima dari keluarga ini

"Anak ini tidak bersalah apapun, namun anak ini membawa nasib buruk untuk keluarga kita, sedangkan wartawan telah berkumpul di depan. Menantikan kelahiran generasi ketujuh dari keluarga ini"

" Baiklah.. huh.." helaan nafas panjang dari Senpe, sebutan untuk generasi pertama dari keluarga peramal Sen.

" Anak ini akan ikut dengan ku " Lanjut nya

" Tapi Senpe.."

" Berikan anak itu pada ku, Senpu" Senpu sebutan untuk generasi kedua

Setelah perdebatan panjang di dalam ruangan bayi tersebut, tanpa mempertibangkan pendapatan dari orang tua bayi ini, akhirnya mereka membuat keputusan bersama untuk menyembunyikan anak ini dari public, dan mengatakan pada semua wartawan dan orang sekitar lingkungan jika anak ini telah meninggal di dalam kandungan ibu nya, dan saat tengah malam anak yang lugu ini di singkirkan ke desa terpencil dan tinggal bersama Senpe.

Sungguh drama yang menyedihkan, seorang ibu harus berpisah dengan anak yang telah di kandung nya selama Sembilan bulan yang tak terpisahkan oleh apapun hanya untuk yang di sebut "Kehormatan", suara tangisan nya memecahkan keheningan malam itu dan hanya tangisan itu yang dapat menemani menghabiskan malam. Semua kata manis yang terucapkan tak dapat menghibur diri nya, anak yang sangat ia sayangi dan di tunggu.. harus berpisah dengan nya secara terpaksa.

" Ingat ini para tertua.. aku tidak akan melupakan perbuatan kalian kepada diri ku dan anak ku.. kalian akan menerima pembalasan nya dari anak ini jika ia telah dewasa.. aku menjanjikan itu.. sungguh aku tidak akan memaafkan kalian.. hanya karena sebuah "kehormatan" kalian membuat jurang pemisah di antara ibu dan anak yang tidak bersalah, sungguh aku tidak akan mempercayai lagi ramalan dari keluarga manapun" Karena rasa sakit yang tertahan kan, secara sadar ia mengatakan sebuah kata-kata yang terdengar seperti kutukan yang membuat para tertua tertengun takut dan gemetar, mata mereka bergetar.. karena mereka mengetahui perbuatan salah mereka

" Jangan berkata seperti itu istri ku.., sebuah perkataan dari keluarga peramal sangat lah menakutkan.. kau tidak tau apa yang akan terjadi jika kau berkata seperti itu.., ingat lah keluarga ini di kelilingi oleh kekuatan yang tidak dapat di pahami oleh logika"

" Apa kau juga membela mereka?"

" Tidak sayang. Tidak.." Memeluk istri nya " karena dia juga anak ku.. aku tau perasaan mu"

Dua tahun telah berlalu semenjak peristiwa itu, ingatan mereka tentang anak itu telah memudar digantikan oleh generasi delapan yang tidak lain dan tidak bukan adalah adik lelaki dari generasi ketujuh.. yang di akui sebagai penganti generasi ke tujuh yang akan di sebut sebagai Sensen, sebutan untuk generasi ke tujuh. Ramalan pertama untuk Sensen sangat luar biasa.. dia benar-benar memiliki kemampuan yang sangat hebat untuk kedepannya, dan dia juga membawa nasib yang sangat baik untuk keluarga peramal Sen.

Pesta di adakan sebesar-besar nya untuk pemberian nama pada anak laki-laki tersebut yang akan di namai dengan nama Sen Jacksel, berbanding kebalik pada kakak perempuan nya yang di beri nama Sen Grass yang berarti rumput liar, atau biasa di panggil Gres.

" Senpe.. apakah dia adik laki-laki ku?"

" Gres, kau tidak boleh memanggil nya adik mu. Walaupun dia adik mu.. ingat kata Senpe.. kau harus memanggil nya Sensen"

" Kenapa?"

" Karena dia adalah generasi ke tujuh pertama dari keluarga kita"

Menyebut kata generasi ke tujuh membuat rasa jantung dan hati ini tersentak menyakitkan, seperti membuka luka lama yang telah membusuk, terutama harus di katakan langsung kepada generasi ketujuh yang sebenar nya

" Tidak.. Gres boleh memanggil nya dengan Jacksel.. Karena dia kakak nya dan anak.." belum sempat ia melanjutkan kata-kata nya , mulut nya tertutupi oleh tangan besar seorang lelaki, wanita itu menoleh kebelakang dan mendapati bahwa pemilik tangan itu adalah suami nya sendiri

" Sayang.. kau akan membuat bingung Gres.." fakta bahwa sebenar nya mereka mengatakan bahwa Gres adalah anak dari paman nya yang telah meninggal yang di angkat sebagai anak oleh keluarga generasi ke enam yang tidak lain adalah orang tua kandung nya sendiri

" Mau di rahasiakan bagaimana pun, anak ini cepat atau lambat akan mengetahui semua nya, dan sebenar nya aku sangat menentang tentang pesta ini, tapi tidak ada yang mendengarkan ku.. tidak ada yang peduli pada pendapat ku.. " Nada nya mulai meninggi karena kesal, membuat para tamu menatap kearah mereka.

Para tamu terdiri dari kerabat , warga sekitar, wartawan dan pejabat-pejabat, ibu Gres menarik kuat Gres kearah nya dan menggendong nya dan pergi meninggalkan pesta, mata mereka sekarang tertuju kepada seorang balita berusia 2 tahun yang digendong nya, mata mereka tajam penuh dengan tuduhan, bisikan-bisikan dan perbincangan yang tak sedap pun mulai bergema di ruangan itu

" Bukankah itu anak yang di adopsi oleh mereka? Yang kata nya harus di lakukan untuk membuang sial untuk generasi ke tujuh mereka?"

" Iya aku juga mendengar hal yang sama? Dia hanya umpan untuk kelahiran Jacksel, dan juga sarana penampung pembuangan sial mereka"

" Pasti gara-gara anak itu mereka bertengkar di acara yang sangat menyenangkan ini"

" Tentu saja.. anak yang tidak di ingin kan hadir di acara anak kandung.. bagaimanapun dia pasti memilih anak kandung nya sendiri setelah harus menerima kematian anak pertama nya"

" Sungguh malang sekali anak itu, apa yang di perbuat nya sampai membuat ibu angkat nya semarah itu'

Dalam gendongan mama ku.. , saat ia berjalan membelakangi semua orang..aku yang berusia dua tahun ini harus berpapasan dengan berbagai wajah yang menatap kearah ku dengan tatapan sangat tidak nyaman yang tidak dapat ku jelaskan karena usia ku yang masih sangat kecil , semua mata memojokan ku dan suara mereka bergema di kepala ku , membuat ku hanya dapat menutup mata dan menutup kedua telinga ku dengan kedua tangan ku, tapi perasaan itu sangat menyakitkan.

Rasa sayang dan rasa bersalah dari seorang ibu membuat Gres sangat di cintai oleh ibu nya , cinta yang sangat besar, karena rasa bersalah itu membuat ibu nya lebih menyayangi Gres di bandingkan Jacksel yang dapat ia temui tiap hari nya, namun sangat di jauhi dan tak di akui oleh keluarga besar mereka. Walaupun rasa sayang nya terhadap Jacksel tidak sebesar sayang nya kepada Gres, sekeluarga besar sangat menyayangi Jacksel dan mendukung nya, karena perbandingan cinta dan kecemburuan cinta ini lah.. yang akan membuat permusuhan terhadap dua saudara kandung nya ini.

"Gres.. ayo kita pulang.. kalau tidak cepat kita akan kemalaman ke desa"

" Baik , Senpe.." Berlarian kearah Senpe yang telah menunggu nya di depan pintu pesta

" Senpe.. kenapa semua menatap ku seperti itu?"

" Karena kecantikan mu membuat mereka terpana Gres hahahaha.." Menyodorkan tangan nya untuk di genggam Gres

" Kenapa kita harus pulang terlebih dahulu.. padahal mereka sedang foto keluarga.. aku ingin berfoto dengan Senpe"