Sinta merasa terkejut karena tamu itu adalah kakek Wijaya.
"Kakek!" Teriak Sinta dengan senyum mengembang di wajahnya.
"Sinta! Akhirnya kakek bisa menemukan rumah kalian," ucap kakek Wijaya dan dia pun langsung memeluk Sinta, cucu perempuan kesayangannya.
"Kakek, aku sangat merindukan kakek. Tapi aku minta maaf karena belum sempat menemui kakek lagi," ucap Sinta dengan nada bersalah.
"Tidak apa-apa Sinta. Kakek mengerti jika Daffin lah yang melarang kamu untuk menemui kakek kan? Dasar cucu kurang ajar. Nanti kakek akan memberi pelajaran padanya!" Ucap kakek Wijaya sambil tertawa.
Sinta melepaskan pelukannya dan ikut tertawa bersama kakek Wijaya.
"Hehehe, itu bukan salah masa Daffin. Kakek jangan menyalahkan dia. Aku saja yang terlalu sibuk," ucap Sinta, dia berusaha membela Daffin agar kakek Wijaya tidak marah padanya.