Chereads / My Husband from My First Love / Chapter 4 - Maafkan Kakak!

Chapter 4 - Maafkan Kakak!

Ketika mendengar suara Airin.

Gavin langsung terkejut dan dia pun langsung menoleh ke arah pemilik suara yang kini sedang berdiri di hadapannya saat ini.

Deg!

Detak jantung Gavin seolah berhenti berdetak untuk beberapa detik, ketika dirinya melihat sosok Airin berdiri menatap ke arahnya dengan wajah yang sudah basah oleh air matanya dan matanya sudah memerah, menunjukkan betapa dia sangat kecewa terhadap dirinya yang saat ini, sedang melakukan hal yang tidak tahu malu itu.

"A ... Airin!" Ucap Gavin dengan suara gemetar dan secara refleks Gavin pun langsung melompat turun melepaskan tekanan tubuhnya diatas tubuh Felly, lalu dengan sigap, dia segera menarik selimut untuk menutupi tubuhnya bersama  Felly yang juga sama terkejutnya seperti Gavin.

Namun, yang sebenarnya.

Felly tidak terkejut dan dia malah melengkungkan senyumannya secara diam-diam, karena dia sudah menantikan saat ini tiba dan ternyata, semua yang terjadi memang sudah direncanakan olehnya  sendiri, untuk  menghancurkan rencana pernikahan antara Gavin dan Airin.

Lalu, dia akan merebut semua milik Airin, termasuk Gavin yang memang juga dia sukai selama ini.

"Ckckckck ... Akhirnya rencana ku berhasil juga! Setelah ini, Gavin pasti jadi milik aku dan kamu ... Kamu setelah ini, kamu tidak akan pernah mendapatkan yang melebihi dariku, Airin!" Gumam Felly sambil tersenyum kecil dan dia sengaja bersembunyi di bawah selimut bersama Gavin.

"Kak!" Ucap Felly dengan suara gemetar, seolah dia menjadi korban dalam hal ini.

Sedangkan Gavin, melihat kondisi Felly yang sudah seperti itu, hanya bisa menghela napas panjang, tapi ketika melihat ke arah Airin, yang masih berdiri seperti patung, menatap ke arah mereka berdua. Menimbulkan perasaan sangat bersalah  dari Gavin, yang kini terus menatap  wajah Airin yang sudah basah oleh air mata tapi dia tetap diam, melemparkan tatapan yang membuat Gavin semakin merasa bersalah.

"Airin! Aku ...." Gavin belum selesai bicara, karena Airin segera memalingkan wajahnya.

"Pakai pakaian dulu! Aku jijik melihat kalian berdua!" Ucap Airin, yang kemudian melempar celana milik Gavin ke arahnya.

Gavin pun segera mengambil celananya, lalu secepatnya memakainya serta langsung  bangun untuk menghampiri Airin.  

"Airin, kakak ... Kakak ...." Gavin hendak menyentuh tangan Airin tapi Airin menghindar dengan  mundur beberapa langkah ke belakang, karena dia  tidak Sudi jika dirinya  disentuh oleh Gavin.  

"Jangan sentuh aku dengan tangan kotor itu!" Ucap Airin dengan ketus.

Membuat Gavin menarik kembali tangannya.

"Airin, kakak ... Kakak minta maaf! Kakak ...."

Belum selesai Gavin bicara.

Airin pun membalas tatapan Gavin  dengan  penuh kekecewaan dan dadanya semakin sesak, tatkala melihat ada bekas tanda merah di lehernya Gavin. Membuat Airin semakin jijik dengan Gavin yang brengsek itu.

 "Kak ... Ka ...  kamu jahat sekali! Kenapa? kenapa  kak? Kenapa kamu melakukan hal memalukan seperti ini disaat hari pernikahan kita sudah semakin dekat? Jika ... Jika kamu tidak ingin menikah dengan aku, langsung katakan saja kak! Aku pasti akan mengerti dan aku juga tidak mau memaksa kakak untuk menerima pernikahan ini! Walaupun aku ...  aku memang  menyukai kamu kak, tapi jika Kakak tidak setuju, aku pun tidak akan memaksa untuk kakak juga menyukai aku!" Ucap Airin dengan air mata yang kembali turun membasahi wajahnya yang sudah pucat.

"Kak! kalau tidak menyukai aku dan tidak mau menerima pernikahan ini, kakak katakan saja dan aku juga tidak akan pernah mau memaksakan semua ini! Bukan melakukan hal menjijikan yang membuat aku muak dengan kakak!" Bentak Airin dan dia berteriak histeris, karena dia tak sanggup menahan rasa sakit itu lebih lama di dalam hatinya.

"Kak! Aku benci kamu kak! Aku sangat membenci kamu! Mulai saat ini, pernikahan itu kita batalkan saja!" Teriak Airin yang kemudian memalingkan wajahnya, bersiap untuk pergi meninggalkan kamar yang sudah dipenuhi bau hasrat keduanya dan Airin tidak ingin mendengarkan penjelasan apapun. Bukti yang dia lihat dengan mata kepalanya sendiri dan itu  sudah cukup  baginya, untuk menjelaskan semuanya.  

"Selamat tinggal kak! Mulai saat ini, kita tidak memiliki hubungan apapun lagi!" Ucap Airin yang sudah bersiap melangkah pergi.

Namun.

Tiba-tiba saja.

Gavin menarik tangan Airin.

"Airin, jangan pergi! Kakak ...." Gavin menghentikan ucapannya dan dia pun langsung memasang ekspresi wajah dengan  penuh penyesalan melanjutkan ucapannya.

"Airin, kakak minta maaf, kakak tahu apa yang sudah kakak lakukan memang sangat keterlaluan tapi jujur, kakak juga tidak tahu kalau kakak ...."  Gavin belum selesai bicara, dan dia pun menundukkan kepalanya, karena dia juga tidak tahu mengapa itu terjadi.

Sedangkan Airin, yang sudah muak kepadanya.

Langsung melemparkan tangan Gavin, lalu dia pun berlari meninggalkan Gavin secara tiba-tiba,  tanpa menoleh kebelakang karena dia tidak mau lagi  melihat Gavin yang sudah mengkhianatinya dan juga saudara tiri yang dari dulu selalu mengambil apapun yang dia miliki.

"Airin! Tunggu aku! Jangan pergi Airin! Tunggu aku!" Teriak Gavin yang bersiap untuk mengejarnya.

Namun, saat  Gavin hendak mengejarnya.

Tanpa disangka, tiba-tiba dia dipeluk oleh Felly dari belakang

"Kak!"

Gavin terkejut saat itu juga, apalagi Felly pun menangis membuat Gavin semakin sulit melepaskan nya.

"Kakak, aku minta maaf! Aku minta maaf, karena ... arena ini semua salah aku, aku yang terlalu murahan karena mencintai kamu kak, aku lah yang jahat disini, hiks … hiks … hiks," ucap Felly dia pun mulai menangis.  

Gavin memeluk Felly dengan erat namun hatinya masih memikirkan Airin.  

"Berhenti menyalahkan diri kamu, kamu tidak bersalah dalam hal ini, aku lah yang bersalah karena menyukai kalian berdua. Baiklah! Aku harus mengejar Airin. Kamu tidak apa-apakan kakak tinggal dulu sebentar disini?" ucap Gavin, dia pun melepaskan pelukannya dan segera memakai pakaian secara lengkap . Setelah itu Gavin berlari dan berusaha mengejar Airin.

Meninggalkan Felly sendirian di kamar itu.

Brakkk!

Pintu pun tertutup dan sekejap saja, ekspresi wajah Felly pun langsung berubah.

  Felly tersenyum lebar dan dia merasa puas dengan apa yang dia lakukan saat ini.

"Hahahha … akhirnya aku bisa mendapatkan kak Gavin juga. Airin kamu tidak akan pernah mendapatkan semuanya! Karena semuanya adalah milikku!" ucap Felly dia mengambil pakaiannya dan memakainya kembali.  

Dia berencana setelah ini, dia akan memamerkan semua tanda cinta yang dibuat Gavin kepada Airin dan membuat Airin benar-benar putus asa..

---