Ayu yang mengalami mimpi buruk yang berkepanjangan, akhirnya bangun dari tidurnya lalu menangis tersedu-sedu di bantalnya menumpahkan segala kesedihannya. Beberapa menit kemudian, air matanya mengering namun ia masih diam mematung di tempatnya semula. Pikirannya mulai bertanya-tanya apakah ini masih di alam mimpi yang berlanjut dengan mimpi buruk lainnya yang tak berkesudahan ataukah sudah sadar?
Kali ini dirinya berada di tempat asing yang belum pernah ia datangi, tidak seperti tempat pesta di mimpinya terakhir yang ternyata adalah tempat resepsi pernikahannya yang ala Arab di hotel Royal Tulip Gunung Geulis. Kini ia berada bukan di dalam kamar yang temboknya terbuat dari bata, semen dan pasir, namun terbuat dari kayu tanpa jendela. Lantaipun hanya terbuat dari semen tanpa keramik yang sudah jarang ada di rumah-rumah di jaman sekarang.
