Chereads / Cinta Sang Monster / Chapter 17 - MURKA (2)

Chapter 17 - MURKA (2)

I don't need to go far away to see the world. My world is always with me when I stay with you.

-Quotezia-

***

Torak sedang mendengarkan Alpha Xavier menyerahkan laporannya ketika dia menangkap sebuah pesan yang meresahkan melalui mind- link.

Torak seharusnya memblokir semua bentuk komunikasi selama rapat ini, tapi dia tidak melakukannya karena dia merasa tidak tenang meninggalkan Raine sendirian di kamar hotel, satu lantai di bawahnya.

Sebenarnya, Raine tidak benar- benar sendirian karena Torak sudah memerintahkan James, salah satu petarung terbaiknya, untuk berjaga di depan kamar Raine sementara Lycanthropes lainnya berbaur dengan manusia normal, tersebar ke seluruh gedung hotel ini.

Raine akan baik- baik saja untuk waktu tiga jam tanpa kehadiran Torak, tapi dirinya tidak bisa menolak dari tarikan ikatan jiwa yang begitu kuat pada Raine.

Torak juga tidak menduga akan hal ini ketika dia menangkap mind link yang telah dikirimkan oleh James.

[Luna menghilang!]

Satu kalimat pendek itulah yang Torak butuhkan untuk langsung keluar dari ruang rapat, tidak mengindahkan Alpha lainnya yang hadir disana.

Sebuah geraman dalam dan tajam mengoyak tenggorokkannya ketika dia menarik pintu hingga terlepas dari engselnya.

Tapi, Torak tidak peduli mengenai hal tersebut, dia sangat ingin mencabik- cabik James karena keteledoran tugasnya.

Raphael mengikuti di belakang Torak, sementara Calleb sedikit terlambat karena rasa sakit tiba- tiba yang menyelubungi dirinya akibat dari konsekuensi kemarahan Torak. Dia tersandung untuk mencapai pintu dan mengejar mereka berdua, tapi Raphael sudah tidak bisa terlihat, begitu juga dengan Alpha yang marah.

Calleb menggerutu dan mengendus udara, tapi hal ini tidak banyak membantu karena koridor disana begitu penuh dengan ratusan bau dari manusia dan makhluk supernatural yang bercampur di udara.

Torak berlari ke lurus ke lantai di bawahnya seraya aroma samar Raine mengantarkannya ke elevator dan membawanya turun lima lantai di bawahnya hingga ke lobi, tapi Raine tidak sendiriannya karena Torak dapat mengetahui bahwa ada dua orang lainnya bersama gadis itu.

Meraka adalah James dan… Jenedieth.

Aliran darah Torak menjadi lebih cepat. Dia berlari menuju lobi dan tidak melihat apapun.

Torak berhenti berlari dan memaksa masuk melalui 'pikiran' Lycan lainnnya yang sedang mencari Raine, tepat pada saat itu, suatu gambar acak melayang di mata Torak dan ketakutan mereka akan kemurkaan Torak mengalir di pembuluh darah para Lycan, sesaat kemudian Torak melihat Raine.

Salah satu petarungnya berhasil menemukan gadis itu.

Dalam hitungan detik Torak telah sampai di area parkir di basement, dimana dia melihat lima dari petarungnya dalam wujud serigala, membuat lingkaran di sebelah sebuah mobil merah sementara tiga lainnya dalam wujud manusia sedang berusaha untuk berbicara dengan Raine.

Disana, dia melihat Raine menekan punggungnya dengan erat ke mobil di dekatnya, mencoba untuk menghindari para Lycan yang mengelilinginya.

Raine gemetar, matanya menutup serta tangannya dan tangannya menutupi kedua telinganya.

Sementara itu, tiga Lycan dalam wujud manusia mereka terus- menerus memubujuk Raine. "Kemarilah, kami tidak akan menyakitimu…" salah satu dari mereka bergerak mendekat pada Raine, tapi sebuah geraman rendah yang sepertinya mampu mengguncang dan meruntuhkan tulang mereka, bergema ke seluruh basement.

Mereka semua bergerak mundur secara bersamaan, lima serigala lainnya meletakkan ekor mereka diantara kaki belakang.

Torak yang marah bergerak maju menuju Raine, sang Alpha sangatlah marah karena Raine terlihat begitu ketakutan, melihatnya seperti ini benar- benar telah menghancurkan hatinya hingga berkeping- keping.

Merasakan seseorang mendekatinya dan menariknya kedalam sebuah pelukan, Raine berusaha untuk mendorong orang tersebut menjauh, meronta agar terbebas darinya, tapi Torak menekan kepala Raine dengan lembut ke dadanya.

Sensasi itu kembali dari kedekatan di antara mereka dan membuat Raine menyadari kehadiran Torak dan suaranya yang lembut mengalun di telinga Raine.

"Ini aku…" Torak berkata, mengusap rambut Raine dengan lembut. "Jangan takut padaku, my love…"

Perasaan aman dari sentuhan yang Torak berikan membuat Raine berhenti meronta, apalagi karena pada kenyataannya dia tidak mungkin mendorong Torak menjauh. Setidaknya, tidak pada waktu ini, dimana Torak bertekad untuk memeluknya dengan erat.

Ketika Calleb dan Raphael berhasil mengejar Torak, sang Alpha sudah berdiri seperti itu, mencoba segala cara untuk menenangkan pasangannya.

Hanya setelah beberapa menit berlalu dan Raine sudah menjadi tenang, Torak melonggarkan dekapannya, meletakkan tangannya di pinggang Raine untuk menjaganya tetap dekat padanya.

"Apa yang terjadi?!" Torak menghardik dan Raine terkejut dengan nada yang Torak gunakan.

Merasa frustasi, Torak menutup matanya, kali ini mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri, mengamuk di hadapan Raine bukanlah ide yang bagus, jadi Torak menggunakan mind link untuk menginstruksikan Raphael untuk menginterogasi James mengenai apa yang terjadi.

"Ayo kita kembali." Torak berkata sangat lembut, selembut yang dirinya bisa diantara kemarahan yang meluap di dadanya.

Pada saat itulah Torak melihat kaki Raine yang telanjang. Tanpa mempertimbangkan sekitarnya, Torak mengangkat Raine di tangannya dan berjalan masuk menuju ruangan.

"Alpha…" Raphael tiba- tiba memotong jalan Torak sebelum dirinya masuk ke dalam hotel. "Seseorang dapat menciptakan berita mengenai hal ini."

Apa yang Raphael maksudkan adalah; Torak merupakan CEO yang sangat terkenal di dunia bisnis diantara para manusia normal.

Orang- orang tersebut tidak akan mengerti mengenai ini dan akan membuat masalah dengan cara menyebarkan berita palsu.

"Kalau begitu, itu akan menjadi berita terakhir yang mereka buat." Torak berkata dengan suaranya yang dalam sementara matanya berubah menjadi hitam.