Cinta Sang Monster

jikanyotomare
  • 412
    Completed
  • --
    NOT RATINGS
  • 1m
    Views
Synopsis

PROLOGUE

Di dunia astral.

Seorang wanita dengan kecantikan yang memukau sedang berdiri diatas sebuah kereta kuda putih. Rambutnya yang halus, panjang dan bergelombang dihiasi dengan sebuah mahkota bulan sabit. Gaun emas yang dia kenakan berkilau di dalam kegelapan malam dan badannya memancarkan cahaya redup sinar bulan.

Dia adalah Selene, sang Dewi Bulan.

Di hadapan matanya yang bersinar terang adalah tiga Lycanthropes(1) dengan tubuh yang besar dan kokoh, dimana tubuh mereka ternodai oleh luka sayatan yang buruk, memar dan lebam. Mata mereka adalah sewarna darah. Dengan warna merah yang diselubungi oleh kebencian dan kemurkaan.

Walaupun kemampuan mereka untuk sembuh sangat mengesankan, tapi racun telah membuat proses penyembuhan mereka melambat.

"Ini bukanlah sebuah akhir…" Suara Sang Dewi Bulan bergema di dalam kepala mereka, berdering seperti instrument misterius.

Di sekeliling mereka adalah bukti dari peperangan, bangkai- bangkai monster bergelimpangan di atas tanah bersama dengan darah mereka yang mengalir seperti sungai…

Burung pemakan bangkai terbang di udara dengan mata mareka yang gelap, sewarna dengan bulu- bulunya.

"Tujuh monster masih hidup di luar sana, lemah, tapi tetap hidup." Sang Dewi bulan melanjutkan.

Dia melihat kebawah, kepada ketiga saudara Lycanthropes yang menggeram di tanah. Pada saat ini, mereka telah berubah bentuk kembali dalam wujud manusia. Wajah mereka terlapisi oleh darah dan sangat sulit untuk dikenali.

"Kami tidak peduli!" Jedrek Donovan berteriak keras. Dia sudah cukup muak dengan makhluk surgawi dihadapannya, seorang Dewi atau bukan.

"Kamu akan peduli." Sang Dewi Bulan berkata dengan khidmat.

Torak Donovan berdiri di atas kakinya yang gemetar. Dia melengkungkan bibirnya, membentuk sebuah senyuman licik. "Berani sekali," dia berkomentar dengan suaranya yang kasar. "Kami sudah selesai dengan semua ini."

Peperangan antara Lycanthropes dan monster yang berlangsung selama bertahun- tahun, telah menghasilkan banyak korban di antara kedua belah pihak dan makhluk- makhluk lainnya di seluruh kehidupan terrestrial(2) ini.

Salah satunya yaitu kepunahan dari para Malaikat Penjaga. Makhluk paling rapuh, tapi memiliki kekuatan jiwa yang luar biasa. Kematian mereka diperuntukkan sebagai pengorbanan untuk membelenggu kekuatan para monster.

Jedrek merasa sudah cukup berurusan dengan Sang Dewi Bulan. Dia tidak mempedulikan kehadirannya lagi dan berjalan menjauh darinya.

Melihat Jedrek telah pergi, kedua adik laki- lakinya, Torak dan Kace Donovan, mengikuti langkahnya.

Mereka melangkah di atas tubuh- tubuh monster di bawahnya untuk segera pergi dari area peperangan ini. Campuran aroma darah dan kematian yang menusuk indera penciumannya, membuat mereka jijik.

Tanpa mempengaruhi tindakan dan jarak diantara mereka, suara Sang Dewi Bulan masih saja bergema di dalam kepala ketiganya.

"Hydra akan bangkit kembali suatu hari nanti, dan kamu butuh menempatkan mereka kembali ke Tartarus(2)." Suara Selena mengetuk gendang telinga mereka, tidak peduli seberapa jauh jarak yang mereka tempuh. "Tanpa para Guardian Angel(3), kalian tidak bisa melakukan apapun."

Torak mendengus. Kekuatan para Guardian Angel lah yang telah membelenggu para monster, dan sekarang, karena mereka telah lenyap, tidak ada yang dapat Selene lakukan untuk menghadapi kebangkitan para monster tersebut.

"Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka."

"Pelindung?!" Jedrek membentak. Pada akhirnya, dia berhenti melangkahh dan membalik badannya untuk melihat kepada sang Dewi Bulan dari jarak yang sangat jauh, matanya berkilat dengan warna merah kemarahan. Monster di dalam dirinya sedang murka.

Mereka bertiga telah di kutuk oleh Selene karena tindakan kebuasan tindakan mereka untuk mendapatkan kekuatan mutlak dan otoritas.

Sang Dewi Bulan tidak mengkaruniai ketiganya dengan pasangan jiwa mereka sebagai bentuk hukuman dari kekejamannya dan memaksa mereka untuk terlibat di dalam perang mematikan dengan para monster.

"Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!" Torak bertanya dengan tidak percaya. "Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?"

Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan.

"Tidak, kamu tidak akan melakukan itu." Selene berkata dengan sangat sabar. "Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun."

Jedrek tertawa dengan sangat kerasa saat mendengar hal ini. Mereka tidak peduli akan kebangkitan para monster, karena sekalinya para monster itu melintasi wilayah kekuasaannya, dengan atau tanpa para Guardian Angel, dia akan merobek tubuh mereka.

"Aku akan menjadi makhluk terakhir yang mereka lihat apabila aku menemukannya." Jedrek merujuk pada Guardian Angel dan para Monster.

Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara.

"Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian."

***

Keterangan:

(1)Lycanthropes: humanoid, sejenis werewolf (manusia serigala) hanya saja lebih kuat, buas dan pintar.

(2)Tartarus: Neraka (dalam bahasa Yunani).

(3)Guardian Angel: Malaikat Pelindung.