Chereads / Cinta Sang Monster / Chapter 4 - THE SOUL

Chapter 4 - THE SOUL

The soul has been given it's own ears to hear things mind does not understand. –Rumi-

***

"Para penyihir dari daerah Coven(8) utara akan bertemu dengan para vampire di dekat wilayah kita, berdasarkan atas informasi yang kita dapat, kedua pihak telah menjalin sebuah afiliasi." Raphael menjelaskan sambil membalik dokumen di hadapan Torak.

Torak mengangkat tangannya, memberikan tanda agar Raphael berhenti bicara. "Kita akan bicara mengenai hal itu nanti," dia berkata dengan suara yang dingin.

Setelah itu dia mengarahkan perhatiannya pada Ronan. "Alpha Ronan… aku mendengar seseorang dari Kawananmu telah melihat seorang Kanima di dalam wilayah kita minggu kemarin?"

Kanima adalah shape shifter, mutasi dari gen werewolf. Kanima dapat di kategorikan sebagai makhluk yang berbahaya karena mereka biasa digunakan sebagai alat pembalas dendam.

Makhluk ini tidak mencari Kawanan ataupun Komunitas, akan tetapi mereka mencari seorang Tuan dan akan melaksanakan apapun perintah dari Tuannya tersebut.

Alpha Ronan menurunkan tatapannya. "Ya, Alpha Supreme Torak," dia mengaku. Mendapati makhluk lain telah masuk tanpa izin kedalam wilayahnya merupakan sebuah penghinaan bagi Alpha Ronan. "Sebenarnya dua hari lalu anggota Kawanan lain mengidentifikasi dua Kanima, berubah wujud menjadi manusia di dalam wilayah kita."

Alis mata Torak mengernyit tidak senang. "Berani sekali mereka…" sebuah geraman yang dalam lolos dari bibirnya.

Wilayah kekuasaan Torak, sebagai Lycan, meliputi hampir tujuh puluh persen dari dunia manusia dengan dirinya sebagai Supreme Alpha, sementara sisanya di dominasi oleh Demon(9), Vampire dan makhluk- makhluk lainnya.

Makhluk supernatural hidup di antara manusia, walaupun manusia tidak menyadari tentang keeksistensian mereka, dan ini seharusnya tidak akan pernah berubah.

Torak meletakkan sikunya di atas meja dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Dia merasa resah akhir- akhir ini dan serigala di dalam dirinya merasa tidak tenang, dia bahkan tidak tahu apa yang menyebabkan hal ini.

"Alpha Supreme Torak, apa kamu baik- baik saja?" Suara Ronan diselimuti dengan kebingungan. Dia melihat pada sang Beta yang sepertinya berada dalam keheranan yang sama.

Torak ingin mendiskusikan sesuatu dengan Ronan, karena itu adalah alasan kenapa dia memintanya untuk tinggal. Namun, dia merasa sangat gelisah dan ini hampir membuatnya gila.

Hal ini tidak terasa benar, atau apakah dia melewatkan sesuatu?

Tidak ada seorangpun yang dapat menjelaskan hal ini…

"Torak…" Raphael menyenggol bahunya. Selain sebagai Beta, tangan kanan Torak, Raphael adalah teman dekat Torak. Dia sudah berada di sisinya sejak pertama kali Torak membangun kekuatannya di dunia manusia dan memerintah seluruh Lycanthropes.

"Alpha Ronan, saya minta maaf… sepertinya anda harus meninggalkan tempat ini. Supreme Alpha Torak tidak berada dalam kondisi yang baik."

Alpha Ronan kemudian tidak mengatakan apapun lagi seraya dia berdiri dan mengangguk ke arah Supreme Alpha Torak dan Beta Supreme Raphael sebelum akhirnya dia meninggalkan ruangan.

"Torak, kamu tidak apa- apa?" Raphael kemudian duduk di sebelahnya.

Torak mengangkat kepalanya dan membuka matanya. Namun, warna biru laut di matanya telah berubah menjadi hitam kelam sementara dia menatap ke kejauhan.

"Torak, serigalamu berada di permukaan." Raphael mengatakan apa yang dia lihat.

"Aku tahu," Torak berkata dengan suaranya yang serak. Dia menutup matanya lagi untuk sementara waktu sebelum akhirnya membukanya lagi dan warna matanya sudah kembali menjadi warna biru laut yang sedikit kusam.

"Ada apa? Kamu terlihat tidak tenang akhir- akhir ini."

"Aku tidak tahu, serigala di dalam diriku ingin mengambil kendali."

"Ini sudah cukup lama sejak terakhir kali serigalamu ingin mengambil kendali. Mungkin kamu hanya butuh sedikit 'pemanasan'?" Raphael mengedikkan bahunya seraya dia melakukan peregangan. "Oh! Aku juga butuh membiarkan serigalaku keluar sekali- kali."

"Calleb disni!!!"

Suara teriakan yang bersamaan dengan suara derit dari pintu membuat Torak anda Raphael menggeram.

Dari balik pintu yang terbuka, terlihat sesosok pria muda, yang berusia sekitar pertengahan dua puluhan, dia mengambil langkah cepat ke dalam ruang rapat.

"Lain kali kamu melakukan itu lagi, kamu akan kupecat!" Raphael menghardiknya.

Selagi Calleb berjalan menuju meja di dekat mereka, dia memberikan Raphael sebuah cengiran jahil. "Dari posisi apa? Sebagai assistant atau sebagai Gamma?"

Calleb adalah Supreme Gamma, status ketiga tertinggi setelah Torak dan Raphael, dan walaupun dia sering bertindak ceroboh, tapi dia adalah salah satu Lycan terkuat dan terpintar yang Torak kenal.

Belum lagi, dengan kepribadiannya yang seperti ini, dia dapat menyeimbangi kekuasaan Torak di dua dunia.

Raphael tidak menjawab pertanyaan jahil yang tidak berarti dari Calleb dan hanya menatapnya galak.

"Apa yang terjadi dengan Alpha kita?" Calleb mencondongkan tubuhnya ke depan, matanya bertemu dengan mata Torak yang telah berubah hitam kelam kembali. "Serigalamu muncul ke permukaan!"

Calleb mengulangi pernyataan Raphael dan ini hanya membuat Torak bertambah kesal.

"Diam kalian berdua!" Torak menghardik mereka. "Ayo pergi."

Torak berdiri dan berjalan keluar dari pintu. Hari masih panjang dan Torak memiliki rasa keharusan untuk mengetahui apa yang terjadi pada serigalanya.

===

"Ahh! Aku ingin tahu apa yang belahan jiwaku lakukan sekarang…" Calleb menghela nafas dan bahunya terkulai ke tempat duduk penumpang.

Sepertinya, langit malam yang mendung yang bisa dilihat dari jendela mobil mereka, telah memberikan beberapa efek pada mood Calleb karena dia berubah menjadi lebih emosional.

"Kamu tidak punya belahan jiwa, Cassanova." Raphael memutar bola matanya dari tempat duduknya di balik stir.

"Tolong jaga matamu tetap berada di jalan, kita tidak memiliki jadwal 'kecelakaan mobil' dalam daftar acara malam ini." Calleb marah dan menggerutu. "Ugh! Kenapa aku masih belum menemukan pasangan jiwaku?"

"Kamu baru enam puluh tahun, masih sangat terlalu muda untuk itu." Raphael memarahi Calleb balik.

"Permisi, aku tujuh puluh dua." Calleb merasa tersinggung saat Raphael mengatakan dia masih terlalu muda. "Aku seharusnya sudah memiliki cucu kalau aku adalah manusia."

"Aku akan mempunyai generasi ketujuh kalau aku adalah manusia."

"Kamu seharusnya sudah mati kalau kamu adalah manusia." Calleb mengkoreksi kata- kata Raphael. "Tidak ada manusia yang bisa hidup sampai tiga ratus tahun."

Karena masa hidup mereka yang panjang, terkadang ini menjadi lelucon pribadi mereka.

"Yah, tidak ada seorangpun yang dapat mengalahkannya." Raphael munujuk Torak, yang duduk di kursi belakang dari spion tengah.

Calleb mengikuti arah pandangan Raphael dan melihat Torak yang tengah menutup matanya, sepertinya dia telah jatuh tertidur. "Memang. Kalau aku adalah dia, maka kita akan berbicara mengenai berabad- abad lamanya."

"Dan kamu complain karena tidak memiliki pasangan jiwa?" Raphael mengingatkan Calleb dalam nada rendah yang membuat Calleb meringis.

Hampir setiap jiwa di dunia supernatural tahu mengenai kutukan bagi Donovan.

Para Donovan di kutuk oleh sang Dewi Bulan, untuk hidup tanpa memiliki pasangan jiwa, tapi tidak ada satupun yang tahu mengenai ramalan yang terjadi setelah peperangan besar, antara Lycanthropes dan para monster dari kegelapan, berakhir.

Pasangan jiwa adalah hal paling penting dalam fase hidup Lycanthropes dan werewolf, seperti inti sari dari keeksistensian mereka.

Dalam banyak kasus, para werewolf akan menjadi liar dan buas apabila mereka tidak menemukan pasangan jiwa mereka untuk waktu yang lama.

Biar bagaimana pun juga, pasangan jiwa mereka adalah penyeimbang dari sisi brutal dan liar dari monster yang bersemayam di dalam diri mereka.

Di sisi lain, Lycan yang memiliki masa hidup yang lebih panjang, terkadang mereka akan menemukan pasangan jiwa mereka lebih lama, maka dari itu mereka jauh lebih kuat untuk tetap waras di bandingkan para werewolf.

Tapi, tetap saja ini adalah sebuah keajaiban bagi Torak untuk hidup tanpa pasangan jiwanya selama berabad abad, bahkan untuk ukuran Lycan.

Jalan raya di kota Fulbright masih sangat ramai, terlepas dari waktu yang telah menunjukkan lewat tengah malam dan langil malam yang mendung mulai menurunkan rintik hujang ketika Raphael mendengar suara parau dari Torak. "Belok kanan."

"Apa?" Raphael berpikir kalau dia salah mendengar, secara naluri, dia melihat Torak melalui spion tengah dan mendapati mata torak yang melihat kembali padanya.

Karena perintah yang tiba- tiba itu, Raphael tidak memberikan respon untuk berganti arah. Dia hampir melewatinya ketika Torak tiba- tiba mencondongkan tubuhnya ke depan dan mengambil setir mobil dari Raphael.

"Belok kanan!" Torak berteriak.

"Sial!" Calleb mengumpat dengan keras ketika mobil yang mereka tumpangi mengambil belokan tajam ke gang sempit di sebelah kanan mereka.

***

Keterangan:

(8)Coven: Kumpulan atau pertemuan penyihir wanita.

(9)Demon: Makhluk kegelapan.